22 Desember, 2012

Global Warming


PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Siang bolong, Anda pulang dari tempat kerja. Kebetulan, kendaraan yang Anda punya hanya sepeda motor. Anda pun pulang. Ketika di perjalanan, Anda merasa tidak ada yang panas. Namun, sesampainya di rumah, Anda kaget karena tubuh Anda berkeringat dan merasakan udara panas. Anda pun langsung menyalakan AC dan minum minuman yang dingin dari kulkas. Tapi, biar cepat dingin, pintu kulkas Anda dibiarkan terbuka. Karena tubuh Anda capek dan ingin istirahat, Anda pun tertidur dengan lelap diwarnai kenyamanan akan kesejukan udara. Saking capeknya, Anda baru bangun ketika malam hari. Ketika malam hari pun Anda akan tidur malam. AC pun Anda nyalakan sampai pagi. Bayangkan, sudah berapa banyak energi yang terbuang percuma? Dan berapa banyak polusi yang Anda sumbangkan terhadap lingkungan?
Sepintas, hal-hal tersebut Anda anggap sepele. Namun, hal-hal tersebut hanya akan menimbulkan permasalahan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup, mendapat perhatian yang besar di hampir semua negara. Di Indonesia, perhatian tentang lingkungan hidup telah mulai muncul di media massa sejak tahun 1960-an. Pada umumnya berita tersebut berasal dari dunia barat yang dikutip oleh media massa kita. Oleh karena itu berasal dari dunia barat, masalah yang diliput oleh media massa adalah terutama yang mengenai pencemaran terhadap ekologi.
Lingkungan hidup sendiri berarti ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya. Lingkungan hidup dan ekologi merupakan dua sejoli yang tak dapat dipisahkan layaknya kembar siam. Ekologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni oikos yang berarti rumah, dan logos yang berarti ilmu. Karena itu, ekologi secara harafiah berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (Soemarwoto, 1926). Menurut pendapat Odum (1993), Ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya.
Kalau bicara tentang ekologi dan permasalahan lingkungan, pasti yang ada dalam benak Anda yaitu hutan. Mungkin yang Anda tahu hutan itu cuma pohon-pohon yang dalam suatu tempat. Tapi, faktanya hutan itu bukan hanya mengandung pohon-pohon aja, lho. Menurut UU RI No. 41 Tahun 1999, Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan juga merupakan lapangan yang ditumbuhi pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem (Kadri dkk., 1992). Ada juga yang mengatakan bahwa hutan adalah masyarakat tetumbuhan yang yang dikuasai atau didominasi oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar hutan (Soerianegara dan Indrawan, 1982). Tak ketinggalan Arief (1994) yang mengemukakan bahwa hutan adalah masyarakat tetumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis. Tuh kan, hutan itu mengandung banyak keluarga dan kerabat-kerabatnya lho.
Nah, unsur-unsur lingkungan tadi seolah-olah menggandeng tangan kita dan membawa kita keliling dunia. Mereka curhat kepada kita kalau mereka sedang galau memikirkan keadaan saudara-saudara mereka yang dicemari oleh ulah manusia. Erosi dan curah hujan yang tinggi; sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk; zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri dan sebagainya. Hal tersebut cukup melukai mereka terutama air dan tanah. Lingkungan telah menegur manusia lewat beberapa bencana alam. Namun, manusia tetap mengabaikannya. Hari semakin hari, polusi semakin bertambah. Hal inilah yang menyebabkan efek rumah kaca.
Pada waktu sinar matahari mengenai tanah, tanah itu menjadi panas. Panas dipancarkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, yaitu sinar infra-merah. Di dalam atmosfer terdapat berjenis molekul gas yang dapat menyerap gelombang infra-merah. Karena penyerapan gelombang panas itu, suhu atmosfer bumi naik. Kenaikan suhu tersebut disebut Efek Rumah Kaca (ERK). Pada mulanya, kadar CO2 dalam atmosfer bumi adalah tinggi. Intensitas ERK pun tinggi sehingga suhu bumi adalah tinggi. Dengan adanya rosot karbon, kadar CO2 dalam atmosfer turun. Intensitas ERK pun menurun menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Karena hutan merupakan rosot karbon yang sangat penting, hutan menjadi salah satu pengatur ERK.
Tetapi dengan pertumbuhan jumlah penduduk, banyak hutan yang ditebang dan dijadikan lahan pertanian dan perternakan serta pemukiman. Proses penebangan hutan mula-mula terjadi di Eropa. Sejak kira-kira 200 tahun yang lalu penebangan hutan besar-besaran menyusul di Amerika Utara dengan bermigrasinya orang-orang Eropa ke Amerika Utara untuk pembangunan pemukiman, pertanian, kawasan industri, dan juga pembalakan komersial. Setelah Perang Dunia II, penebangan hutan banyak terjadi di daerah tropik yang banyak disebabkan pula oleh pertumbuhan penduduk.
Dengan menyusutnya luas hutan, kapasitas rosot karbon pun menurun. Karbon yang terikat dalam biomassa terlepas dari rosot dalam bentuk CO2 dan masuk ke dalam atmosfer sehingga kadar CO2 dalam atmosfer naik. Kenaikan kadar CO2 dipercepat dengan berkembangnya teknologi yang menggunakan bahan biomassa fosil, yaitu batu bara, minyak bumi, dan gas alam, sebagai bahan bakar. Dengan naiknya kadar CO2 dalam atmosfer, kita menghadapi bahaya terjadinya kenaikan intensitas ERK sehingga suhu di permukaaan bumi akan naik. Inilah yang disebut dengan pemanasan global atau Global Warming.
Bahaya terjadinya pemanasan global diperbesar dengan naiknya gas rumah kaca yang lain, terutama Klorofluokarbon (KFK atau CFC) yang merupakan zat sintetik yang dibuat manusia untuk keperluan industri. Dampak lain adalah perubahan iklim, yaitu perubahan curah hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi badai. Permukaan laut akan naik sebagian karena memuainya air laut akibat suhu panas, dan sebagian karena mencairnya es dan salju abadi di kutub dan gunung-gunung tinggi. Dengan perubahan iklim pertanian pun juga terpengaruh.
Semua itu dapat dicegah dengan cara-cara seperti: turunkan suhu AC Anda, gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC, gunakan pemanas air tenaga surya, matikan lampu yang tak terpakai dan jangan biarkan air menetes, gunakan lampu hemat energi, maksimalkan pencahayaan dari alam, hindari posisi stand by pada alat elektronik, segera cabut apabila pegisian baterai sudah penuh, kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda, jangan membeli bunga potong, potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil, gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak, gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan,  gunakan ulang perabotan rumah Anda, donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda, dan jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol.
Nah, banyak kan akibat-akibatnya kalau kita tidak peduli terhadap lingkungan. Sebagai manusia yang peduli akan lingkungan, sebaiknya kita pun ikut ambil bagian dalam penyelamatan bumi kita.


On the way to PPLH Seloliman, Trawas
Sabtu, tanggal 20 Oktober 2012, semua siswa siswi kelas X SMAK St. Albertus Dempo mengikuti kegiatan studi wisata ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup atau yang biasa disebut PPLH. Kami semua datang ke sekolah sebelum pukul 06.00 pagi, karena dijadwalkan akan berangkat pukul 06.00.kami semua pun masuk ke bus yang telah ditentukan sesuai kelompok. Kelompok kami menempati bus 7. Kami pun berdoa bersama dahulu sebelum berangkat, agar kami sampai di PPLH Seloliman, Trawas dengan selamat. Selama perjalanan, semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang makan, tidur, bercanda, bernyanyi, dan lain-lain. Kayaknya semua menikmati perjalanan dengan riang. Perjalanan dari SMAK St. Albertus Dempo ke Trawas, kira-kira ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Selama 2,5 jam, kami melewati kampung-kampung, sungai, sawah dan hutan. Pemndangan yang jarang kami dapatkan di kota.
Walaupun bus 7 merupakan bus nomor terakhir, bukan berarti bus 7 adalah yang terakhir, lho. Diantara bus-bus yang lain, bus kami lah yang paling cepat. Kami tiba di PPLH Seloliman sekitar pukul 09.00. memasuki kompleks PPLH, kami merasakan udara yang sejuk. Menunggu yang lain sampai, kami duduk santai sambil ngemil. Akhirnya bus 5 datang tetapi bus lainnya masih belum datang. Lama-lama menunggu membuat kami bosan dan menanyakan hal ini pada guru pendamping kami. Katanya, bus yang lain nyasar tak tahu kemana. Lama sekali kami menunggu bus-bus yang lain, mungkin sekitar 2 jam kami “terlantar” di PPLH Seloliman. Kira-kira pukul 11.00 bus lainnya datang dan bercerita bahwa mereka nyasar sampai jauh.
Karena semuanya sudah lengkap, acara pun dimulai dengan sambutan dari pihak PPLH. Kami diminta untuk baris sesuai dengan kelompok kami masing-masing. Setelah sambutan, mereka pun mengumumkan pembagian pembina kelompok dan jadwal makan siang kelompok. Dan masing-masing kelompok harus menentukan ketua kelompok, kelompok kami diketuai oleh Kevin.
Sejarahnya PPLH Seloliman, Trawas
Di PPLH, kami dipandu oleh seorang cowok tampan yang memiliki nama Toyib. Kami memanggilnya Bang Toyib. Ia menjelaskan berbagai macam hal, mulai dari sejarah PPLH Seloliman, Trawas.
Sebenarnya di Indonesia ada 3 PPLH, yaitu di Bali menangani urban center orang hutan, di Makasar menangani trumbu karang dan di Trawas menangani pertanian organik. PPLH yang kita kunjungi adalah PPLH Trawas. Mulanya yang membangun PPLH Trawas ini adalah seorang pangeran Belanda yang tampan bernama Pangeran Bernhard dengan ide dari orang Jawa Timur yang bernama Drh. Soerya Prawira Atmodjo.  Mereka mendirikan PPLH ini dengan tujuan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikan lingkungan. Tetntunya, untuk membangun PPLH yang luasnya ± 3,7 Ha ini mereka membutuhkan dana. Untunglah, ada seseorang yang berbaik hati mau menyumbang uang sebesar 150 juta, beliau adalah presiden WWF. Mungkin sekarang uang 150 juta termasuk tidak banyak  untuk membangun tempat seluas 3,7 Ha. Namun dulu uang segitu itu sudah termasuk sangaaatt banyak. Dengan dana 150 juta, dibangunlah PPLH ini pada bulan September tahun 1988 dan diresmikan oleh Pangeran Bernhard pada 15 Mei 1990. Kami pun mulai mengikuti Bang Toyib.
 PPLH Seloliman? WOW!
Setelah menjelaskan tentang asal-mula PPLH Seloliman, Bang Toyib mengajak kami berkeliling melihat-lihat apa saja yang ada di PPLH ini. Eh, ternyata di PPLH ini juga disediakan penginapan, lho. Penginapannya PPLH nggak kalah bagusnya dengan hotel-hotel lain dong pastinya. Penginapan PPLH ini sepintas terlihat seperti sebuah guest house. Keren kan? Suasana di penginapan ini masih alami dan sangat nyaman untuk siapapun yang mau menginap di sini. Berminat? Capcusss langsung aja ke Seloliman, Trawas. Dijamin gak bakal nyesel deh.
Di sini juga ada tempat pembuatan batik, lho. Mereka membuat batik menggunakan bahan-bahan alami. Foto ini merupakan salah satu dari bahan-bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan batik. Sangat disayangkan, kami tidak tahu bagaimana hasil dari batik yang dibuat oleh PPLH Seloliman ini. Proses pembuatan batik ini dilakukan di suatu ruangan, yang dilengkapi dengan beberapa buah ember dan satu buah mesin cuci. Setelah melalui beberapa proses di dalam ruangan tersebut, batik yang sudah jadi akan di jemur pada baris-baris kawat sampai kering, sehingga jadilah batik yang indah.
Tiba-tiba, kami mencium sesuatu yang busuk. Baunya yang menyengat membuat kami menutup hidung kami rapat - rapat. Ternyata bau menyengat tersebut berasal dari sebuah ruangan yang merupakan tempat pembuatan pupuk kompos. Ruangan ini lebih besar bila dibanding kan dengan tempat pembuatan batik. Di sinilah bahan – bahan organik seperti daun-daun dan kotoran hewan dikumpulkan dan siap diolah menjadi pupuk kompos. Kami juga ingin tahu apakah di sini ada TOGA, eh, ternyata ada, ayo liat yuk!
Obat – obat ala PPLH Seloliman
Di PPLH ini terdapat banyak sekali Tanaman Obat Keluarga atau yang biasa kita sebut dengan TOGA. Memang di PPLH ini terdapat ± 410 jenis tanaman obat. Berikut kami akan memberi beberapa contoh tanaman obat yang ada di PPLH ini beserta dengan khasiatnya.
1.      Bunga pukul empat
Sebagian besar remaja memang sering bermasalah dengan yang namanya jerawat. Karena jerawat bisa mengganggu penampilan mereka. Tapi jangan khawatir, biji dari tanaman ini bisa mengobati jerawat Anda. Caranya: ambil biji tanaman tersebut (berwarna hitam, ada di dekat bunganya) pecahkan biji tersebut, biji itu akan mengeluarkan bubuk berwarna putih, oleskan bubuk itu pada jerawatmu.
2.      Bunga merak
Sariawan dan perut kembung merupakan pengganggu aktivitas makan Anda. Tapi jangan khawatir, karena bunga merak bisa menghilangkannya. Caranya: ambil daunnya, rendam dengan air lalu rebus, minumlah air rebusan tersebut.




3.      Pulutan
Terkadang kita menjadi malu karena ada sesuatu pada diri kita yang membuat kita menjadi tidak nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas. Yang dimaksud adalah bisul. Tenang, daun dari pulutan bisa mengatasinya. Caranya: ambil beberapa daunnya, lalu remas-remas daunnya dan tempelkan pada bisul Anda.
4.      Puring
Mungkin sebagian dari kita pernah merasakan perut mules. Tapi jangan dianggap enteng, mules berlebihan akan mengganggu aktivitas Anda dan bisa membuat Anda kekurangan cairan. Jangan panik, daun dan batang dari tanaman ini bisa membantu Anda. Caranya: ambil daun dan batangya, rendam dengan air dan rebuslah, minumlah air rebusan daun dan batang puring tersebut. Tak terasa sudah pukul 13.00, dan saatnya kami masuk ke materi pokok kami.
Global warming? TIDAAAK!
Setelah capek berkeliling – keliling, kami pun makan siang bersama kelompok. Bang Toyib mengumumkan agar setelah makan siang kami segera berkumpul di perpustakaan mini PPLH untuk menerima materi pokok kami yaitu GLOBAL WARMING.
Di perpustakaan, Bang Toyib menjelaskan tentang global warming. Global warming adalah pemanasan bumi. Memang sekarang ini bumi kita terasa semakin panas dan tidak nyaman untuk kita melakukan aktivitas sehari-hari. Dan ternyata, Indonesia menempati urutan ke-delapan dalam penyebab global warming dunia. Diperkirakan sekitar tahun 2050 kita membutuhkan dua planet.
Tanda-tanda dari global warming sendiri adalah:
·         Adanya peningkatan suhu
·         Adanya fenomena perubahan ekstrem
Yang menyebabkan pemanasan bumi yaitu:
·         Gas rumah kaca
v  Karbondioksida (CO2)
v  Metana (CH4)
v  Dinitroksida (N2O)
v  Hidrofluorokarbon (HFCs)
v  Perfluorokarbon (PHFCs)
v  Sulfurheksaflourida (SF6)
·         Efek rumah kaca
·         Perubahan iklim
·         Pemanasan global
Pemanasan global juga didominasi oleh bebrapa sumber, seperti:
·         Batu bara
·         Minyak bumi
·         Sampah
Berikut ini merupakan proses terjadinya efek rumah kaca. Dari gambar di bawah ini, kita sekarang tahu apa yang menyebabkan bumi kita semakin panas dan tidak senyaman dulu.
Global warming sendiri menimbulkan berbagai macam dampak negatif, antara lain:
ü  Gagal panen
ü  Ketersediaan air berkurang
ü  Kenaikan air laut karena es di kutub mencair
ü  Kerusakan terumbu karang
ü  Punahnya sejumlah spesies
ü  Naiknya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir dan gelombang panas
ü  Naiknya resiko perubahan mendadak dari iklim global
ü  Berdampak pada kesehatan manusia
ü  Populasi nyamuk meningkat drastis karena semua tempat hangat
Kita memang tidak bisa menghentikan laju global warming. Tetapi, setidaknya, kita bisa memperlambat laju global warming. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat kita lakukan untuk memperlambat dan mengurangi laju dari global warming:
*      Memanfaatkan matahari sebagai sumber energi
*      Melakukan mitigasi
*      Beradaptasi
*      Green lifestyle
*      Memanfaatkan gas metan dan kotoran sebagai sumber energi
*      Hemat listrik
*      Mengurangi penggunaan AC
*      Hemat air
*      4R:
Ø  Recycle : mendaur ulang
Ø  Reuse : menggunakan kembali
Ø  Reduce : mengurangi
Ø  Replant : reboisasi
*      Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
*      Dan lain-lain.




Penutup
1.      Tentang pengamatan
1.1.   Tentang penyampaian materi dan pengamatan sangat membangun dan cukup mempengaruhi kami sebagai pelajar untuk semakin mengendalikan pemanasan global secara langsung maupun tidak langsung.
2.      Tentang kebermanfaat kegiatan
2.1.   Kegiatan tersebut sudah sangat bermanfaat unuk menyadarkan kami dalam menjaga lingkungan hidup.



Daftar Pustaka
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Indriyarto, Ir. 2005.  Ekologi Hutan. Bandar Lampung: Bumi Aksara.
Amelia, Suci. 12 November 2010. Artikel Penyebab Pencemaran Lingkungan. (Online). (http://lhibie.blogspot.com/2010/11/artikel-penyebab-pencemaran-lingkungan.html). Diakses tanggal 4 November 2012.
Ukhe. 19 April 2011. Pencegahan Global Warming. (Online). (http://uukkhhee.wordpress.com/2011/04/19/pencegahan-global-warming/). 

When I am Teen


Characters:
a.       Ares (when he was kid and teen)
b.      Athena
c.       Zeus (Ares’s father)
d.      Hera (Ares’s mother)
e.       Spongebob
f.       Scooby Doo
g.      Doraemon
2.      Synopsis
Once upon a time, there was a kid who was quite naughty. His name was Ares. He wanted to be a famous hero.
A day, He was bored. He whined to Zeus to give him an entertainment.
A: “DADDYYYYY…. I am bored. Give me entertainments!”
C: ”Now?”
A: “No, yesterday! What a stupid man!”
            Zeus japed in front of Ares.
C: “Aarrgghh, you are so ugly and crazy! Give me more!”
            Zeus became confused. Finally, He asked her wife, Hera.
C: “Honey, you look so beautiful this day. Your skin is white like shark. How do you think about of our son who asked me to give entertainments?”
R: “Gombal Warning! Don’t say me like that again! Uhm, what about going to many countries in the world, and give him many cartoons?”
C: “Yes, That’s a god idea.”
            Zeus, Hera, and Ares went many countries. First, they went to United Kingdom to see Spongebob.
§  Spongebob – Best Day Ever.mp3
A: “Ah, he is so childish and stupid! I want the others!”
            And, they went to United States to see Scooby Doo.
Ø  Purpose – Scooby Doo.mp3
A: “Hiiii, I am scary… I want the other!”
            Finally, they went to Japan too see Doraemon.
*      Doraemon OST (Opening Japanese)
A: “Whoa… What an amazing civet robot!”
D: “I am not a civet robot. But I am a cat robot! Damn you!
A: “SO? Should I say ‘Wow????”
D: “Stupid!”
C: “Hey, what did you say to my son, Bang Emon?
D: “My name is Doraemon, not Bang Emon! Deaf!”
R: “Hey, I will make you become paralyzed! Presto! Abracadabra!
            Suddenly, Zeus, Hera, and Ares became ‘Bandeng Presto’
D: “Hahahahaha. You are so stupid!”
            Zeus, Hera, and Ares went home to Greece by swam.
            Some years later, when Ares was 18 years old, He went to the market and saw a beautiful woman there. At the time, Ares felt something strange in his heart. It was very deep and made his eyes shinning. Finally, He did some acts to introduce his self to the young woman.
A: “Hey, beautiful lady. I lose my way; can you show me the way to go home?”
At: “Where do you live?”
A: “I live in an ocean but I move the ocean in your heart now; could you show me the way to come into your heart?”
At: “What? How dare are you!”
A: “Please, I feel something like a vibration when I saw you. I want to go into your heart. What is your heart address?
At: “Are you serious?”
A: “Yes I am. Tell me please.”
At: “The address is Athena’s heart street Kav. Love number 00.”
A: “I will go to your heart and marry you as soon as possible.”
At: “Please, call my heart before you go there. I will give you my heart phone number. Don’t lose a way. Just go to my heart in Athena’s heart street Kav. Love number 00.”
A: “Yes, Lady. I will marry you”
            And they finally got married.

Entri Populer