08 Januari, 2012

Mesin Cetak Offset


MESIN CETAK OFFSET
          Perbedaan antara mesin cetak offset dengan mesin cetak tinggi, adalah adanya silinder perantara (blanket cylinder). Bagian dari mesin cetak terdiri dari 5 bagian pokok, yakni :
a.       Peralatan pemasukan kertas
b.      Peralatan tinta
c.       Peralatan air pembasah
d.      Unit cetak
e.       Peralatan pengeluaran kertas
Peralatan pemasukan kertas (press feeders) merupakan kelengkapan dari mesin cetak yang bertugas mengirim kertas yang akan dicetak dari tumpukan ke dalam mesin cetak. Sistem pemasukan kertas ada 2, yaitu: Sistem lembar tunggal (single sheet) dan sistem susun sirih (overlapping streem feeder). Perbedaan dari kedua sistem tersebut terletak pada cara mengambil dan memisahkan kertas yang akan dicetak.
Peralatan tinta (inking unit) untuk pemberian tinta pada cetak offset terdiri dari beberapa macam roll. Semakin banyak roll yang digunakan, pemberian tinta akan semakin sempurna dan rata. Pada mesin-mesin yang mutakhir peralatan tinta semakin sempurna. Untuk cetak offset, rol kulit yang halus dan dan licin kurang sesuai sebab pelat menjadi cepat licin dan hasilnya kurang tajam. Rol yang kasar atau setengah kasar lebih sesuai sebab mudah memberi tinta dan tidak merusak gambar. Kesukaran yang dihadapi adalah sulit membersihkan pada waktu mengganti warna, apalagi warna yang sangat berbeda. Rol harus dikerok sampai tinta-tinta yang lama hilang. Akibatnya rol menjadi cepat rusak. Dari penyelidikan dan percobaan, ternyata dengan bahan karet sintetis, elastisitas dapat dicapai dan lebih tahan terhadap bahan pencuci.
Peralatan pembasahan dalam cetak offset bertujuan untuk membuat supaya pada waktu mesin mencetak, pelat selalu dalam keadaan lembab (basah). Karena permukaan pelat yang tidak ada gambarnya bersifat menarik air (hidrophile), maka dengan sendirinya akan menolak tinta. Pembasahan tersebut dilakukan dengan rol-rol khusus yang dibungkus dengan kain katun (molton) dan mudah menyerap air dan disebutnya longsong rol air (roller sleeve).
Unit cetak adalah salah satu bagian dari mesin offset yang terpenting, karena pada bagian ini pencetakan dilaksanakan. Unit ini terdiri dari silinder pelat (plate cylinder), silinder karet (blanket cylinder, dan silinder penekan (impression cylinder). Pada mesin-mesin tertentu, disamping ketiga silinder tersebut di atas, ada yang dilengkapi dengan drum penepat kertas (register feed drum).
Kertas yang sudah dicetak dipindahkan ke bagian belakang dari mesin. Untuk memindahkan kertas tersebut, diambil dari silinder penekan oleh penjepit kertas dan digeser ke papan tumpukan kertas di belakang (delivery pile). Di bawah silinder penekan terdapat tromol atau kerangka silinder (skeleton cylinder) yang bagian sisinya bergerigi untuk menghubungkan rental penghantar (delivery chain) ke bagian belakang. Pada mesin cetak tertentu, dilengkapi dengan alat penyemprot bedak yang berfungsi untuk mempercepat keringnya tinta, terutama pada cetak berwarna. Untuk mengetahui jumlah cetakan yang telah selesai, dicetak, pada mesin dilengkapi dengan alat penghitung (sheet counter).
Sediono, Tamno. 1983. Teori Cetak Offset. Jakarta: PT. Harapan Masa.

27 Desember, 2011

Unsur-unsur Ekaristi

1.            Peralatan Ekaristi
*      LILIN             : melambangkan Yesus Kristus, Sang Terang Dunia.
*      KANDELAR      : tempat lilin.
 
*    PIALA / KALIKS: piala tempat minum imam dalam perayaan Ekaristi.
* KAIN PIALA / PURIFICATORIUM: sehelai kain kecil persegi panjang untuk mengeringkan piala.
*    PATENA         :piring kecil pipih tempat meletakkan hosti besar dalam perayaan Ekaristi.
*     PALLA            :Kain linen putih yang dikeraskan untuk menutup piala dan patena.

*    KORPORAL     :Kain segi empat yang dibentangkan di atas meja altar sebagai alas piala, sibori dan bahan persembahan yang lain.

*      SIBORI          : piala besar dengan tutup untuk menyimpan Sakramen Maha Kudus.

*      VELUM           : kain selubung berwarna putih atau kuning sebagai tudung Sibori yang disimpan dalam Tabernakel atau sebagai tudung pegangan monstran dalam suatu prosesi.

*     AMPUL           : cangkir kecil berisi air dan anggur. Ampul dengan tanda V (=vinum) berisi anggur dan ampul dengan tanda A (=aqua) berisi air.
*    PIKSIS           : Wadah kecil untuk menyimpan Hosti Kudus yang akan dihantarkan kepada orang sakit.
*      LAVABO         : berisi air untuk pembasuhan tangan imam.

*      PEDUPAAN / TURIBULUM  : lihat Dupa Ratus.
*      MONSTRAN            : untuk mentahtakan Sakramen Maha Kudus dalam perarakan atau adorasi.

*      LUNULA         : Berbentuk sabit untuk mengapit hosti kudus yang ditempatkan dalam Monstrans.

*      KUSTODIA              : Sibori kecil tempat menyimpan Hosti besar yang diapit lunula setelah digunakan dalam perarakan atau adorasi.

*      TEMPAT MINYAK SUCI: Kaleng untuk menyimpan minyak yang sudah diberkati.
Ø  Ada tiga jenis minyak suci:
§  OC (Oleum Cathechumenorum) minyak untuk para katekumen/calon baptis.
§  SC  (Sanctum Chrisma) minyak untuk penerimaan Sakramen Krisma.
§  OI   (Oleum Infirmorum) minyak untuk pengurapan orang sakit.

*      TEMPAT PEMERCIKAN DAN ASPERGIL: berisi air suci yang digunakan untuk memerciki umat atau bahan persembahan.
2.    Pakaian Imam
*      JUBAH           : Pakaian resmi biarawan / biarawati. Bentuk dan warna jubah berbeda-beda menurut masing-masing ordo / konggregasi.

*      ALBA             : Semacam jubah yang terbuat dari kain linen putih. Jika imam yang tidak berjubah hendak merayakan Ekaristi, maka imam memakai alba sebagai ganti jubah.

*      SINGEL          : Tali pengikat alba.

*      KASULA         : Semacam mantol lebar yang dikenakan imam saat merayakan Ekaristi. Warnanya sesuai dengan warna liturgi.

*      STOLA           : Semacam selendang yang dikenakan imam saat merayakan Ekaristi. Warnanya sesuai dengan warna liturgi.

3.            WARNA-WARNA LITURGI:

*      PUTIH       : Melambangkan kemurnian, kejayaan, kemuliaan.
Dipakai pada masa Paskah dan Natal, Hari Raya, Pesta Tuhan Yesus, Santa Perawan Maria, Para Malaikat dan Para Kudus bukan martir, Kamis Putih dan Sabtu Suci.

*      MERAH                : Melambangkan Roh Kudus, Penumpahan Darah.
Dipakai pada Minggu Palma, Jumat Agung, Pentakosta, Pesta Para Martir.

*      HIJAU                 : Melambangkan pengharapan dan syukur.
Dipakai pada masa biasa.

*      UNGU                  : Melambangkan pertobatan, duka, mati raga.
Dipakai pada masa Adven dan Prapaskah, Misa arwah.
4.            JUBAH MISDINAR & KERAH LEBAR:
Warnanya sesuai dengan warna liturgi.

*      SUPERPLI           : Alba yang panjangnya sebatas pinggang.
*      JUBAH USKUP     : Berwarna hitam atau putih dengan kombinasi ungu.

*      SALIB DADA

*      CINCIN USKUP    : Dipakai di tangan kanan, lambang kesetiaan.

*      TOPI MERAH

*      MITRA               : Topi yang dikenakan Uskup saat memimpin liturgi.

*      TONGKAT USKUP :Melambangkan wewenang sebagai gembala umat.

*      MANTOL USKUP

Entri Populer