24 Maret, 2012

Tapai

 Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan.
2.      Bahan dasar makanan berkarbohidrat (seperti singkong dan ketan). Teknik pembuatan terdiri dari teknik konvensional (tradisional) dan teknik modern.
3.      Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tapai adalah Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain.
4.      Perbandingan kandungan gizi tapai :
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
5.      Manfaat tape
a.       Sebagai camilan
b.      Mencegah terjadinya anemia
c.       Meningkatkan nilai gizi
6.      Makanan olahan berbahan dasar tape:
a.       Tapai pulut untuk campuran cendol dan es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
b.      Tapai singkong selain bisa dijadikan campuran cendol, es campur atau es doger, dapat pula diolah menjadi makanan gorengan rondo royal (tapai goreng), colenak, dll.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer